Profil Desa Bumiharjo

Ketahui informasi secara rinci Desa Bumiharjo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Bumiharjo

Tentang Kami

Profil Desa Bumiharjo, Klirong, Kebumen yang strategis di pesisir selatan. Mengungkap potensi ganda sebagai lumbung pertanian hortikultura dan destinasi wisata pantai yang menawan, serta perannya dalam Proyek Strategis Nasional Tol Trans-Jawa.

  • Lokasi Pesisir Strategis

    Berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, memberikan potensi ekonomi bahari dan pariwisata pantai yang signifikan.

  • Lumbung Hortikultura

    Tanah subur yang menjadi andalan sebagai salah satu sentra produksi tanaman hortikultura, khususnya buah semangka dan melon di Kabupaten Kebumen.

  • Terdampak Pembangunan Infrastruktur Nasional

    Menjadi salah satu desa yang wilayahnya akan dilintasi oleh Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Cilacap, yang membawa dampak ekonomi dan sosial di masa depan.

Pasang Disini

Desa Bumiharjo, yang terletak di Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menampilkan profil wilayah yang dinamis dengan fondasi ekonomi bertumpu pada sektor agraris dan potensi pariwisata bahari. Berada di jalur pesisir selatan Jawa, desa ini tidak hanya menjadi lumbung pangan bagi daerah sekitarnya, tetapi juga menyimpan pesona alam yang mulai dikembangkan. Kini, Desa Bumiharjo menghadapi babak baru seiring dengan masuknya wilayah ini ke dalam peta pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Yogyakarta-Cilacap, sebuah momentum yang berpotensi mengubah wajah ekonomi dan sosial masyarakat secara signifikan.

Letak Geografis, Wilayah dan Demografi

Secara geografis, Desa Bumiharjo menempati posisi yang unik di Kecamatan Klirong. Tidak seperti desa lainnya di kecamatan yang sama yang berada di utara, Desa Bumiharjo memiliki akses langsung ke pesisir. Letaknya berada sekitar 12 kilometer di sebelah selatan dari pusat kota Kabupaten Kebumen.

Berdasarkan data yang tersedia, Desa Bumiharjo memiliki luas wilayah sekitar 3,45 kilometer persegi. Wilayahnya terbagi menjadi beberapa pedukuhan yang menjadi pusat pemukiman dan aktivitas warga, antara lain Dukuh Pangkalan, Kedungpring, Kemangunan, Jomblang, Kreteg, Klangkungan, dan Binangun.

Adapun batas-batas wilayah Desa Bumiharjo ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Klegenrejo dan Desa Klirong

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Tambakprogaten

  • Sebelah Selatan: Berbatasan langsung dengan Samudra Hindia

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Tanggulangin

Data kependudukan menunjukkan Desa Bumiharjo dihuni oleh sekitar 4.779 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, kepadatan penduduknya mencapai sekitar 1.385 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran sebuah desa, menandakan wilayah pemukiman yang terkonsentrasi dan pemanfaatan lahan yang intensif, baik untuk pemukiman maupun pertanian.

Pemerintahan dan Tatanan Sosial

Roda pemerintahan di Desa Bumiharjo dijalankan oleh Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Berdasarkan Peraturan Desa Bumiharjo Nomor 9 Tahun 2019, pemerintah desa memiliki kewenangan yang didasarkan pada hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa. Fokus utamanya mencakup perencanaan pembangunan, pengelolaan aset desa, pemberdayaan masyarakat, hingga fasilitasi berbagai program sosial seperti pendataan kependudukan dan pengembangan sumber daya manusia.

Kehidupan sosial masyarakatnya masih kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan agamis. Mayoritas penduduk memeluk agama Islam, dengan Masjid Taqwa di Dukuh Kemangunan menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan terbesar. Semangat gotong royong kerap terlihat dalam berbagai kegiatan, mulai dari kerja bakti lingkungan hingga pelaksanaan program pembangunan yang diinisiasi oleh desa. Di sektor pendidikan, desa ini telah dilengkapi dengan fasilitas dasar yang memadai, termasuk tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN 1, 2, dan 3 Bumiharjo) serta lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) yang menopang fondasi pendidikan generasi muda.

Potensi Ekonomi: Lumbung Hortikultura dan Harapan dari Bahari

Perekonomian Desa Bumiharjo sangat ditopang oleh sektor pertanian. Lahan di wilayah ini dikenal subur dan menjadi andalan bagi para petani untuk membudidayakan berbagai komoditas. Sektor ini dapat dibagi menjadi dua sub-sektor utama yang menjadi tulang punggung ekonomi warga.

Kawasan sawah di Bumiharjo dimanfaatkan secara optimal untuk menanam padi pada musim tanam tertentu. Namun keunggulan utama desa ini terletak pada budidaya tanaman hortikultura, khususnya semangka dan melon. Saat musim kemarau, sebagian besar lahan sawah beralih fungsi menjadi ladang-ladang semangka yang hasilnya dipasarkan tidak hanya di tingkat lokal Kebumen, tetapi juga merambah ke kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Aktivitas ini menciptakan perputaran ekonomi yang signifikan dan menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga petani.

Berkat lokasinya yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, sebagian penduduk juga menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan. Aktivitas nelayan tradisional dengan perahu-perahu kecil yang bersandar di pesisir menjadi pemandangan sehari-hari. Hasil tangkapan ikan, meskipun skalanya tidak sebesar pelabuhan besar, turut menyumbang pendapatan dan memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat lokal. Potensi ekonomi bahari ini masih terbuka lebar untuk dikembangkan lebih lanjut, baik dari sisi teknologi penangkapan maupun pengolahan hasil laut.

Pesona Pesisir dan Prospek Pariwisata

Salah satu aset terbesar yang dimiliki Desa Bumiharjo yaitu bentangan pantainya yang indah dan masih alami. Pantai di Desa Bumiharjo menawarkan hamparan pasir hitam yang luas, berpadu dengan debur ombak khas pesisir selatan yang kuat. Suasananya yang relatif tenang dan belum seramai objek wisata pantai utama di Kebumen menjadikan lokasi ini sebagai destinasi alternatif bagi mereka yang mencari ketenangan.

Saat ini, pengelolaan kawasan pantai masih dilakukan secara swadaya oleh masyarakat lokal. Aktivitas yang bisa dilakukan pengunjung meliputi bersantai menikmati pemandangan laut, memancing dari tepi pantai, hingga menikmati suasana matahari terbenam yang memukau. Potensi ini merupakan peluang besar jika dikelola secara profesional melalui pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Pengembangan fasilitas penunjang seperti area parkir, warung kuliner yang menyajikan hidangan laut segar, serta spot foto dapat meningkatkan daya tarik pantai ini dan membuka sumber pendapatan baru bagi desa melalui sektor pariwisata.

Menyongsong Masa Depan: Dampak Proyek Strategis Nasional

Desa Bumiharjo berada di titik persimpangan antara tradisi agraris dan modernisasi infrastruktur. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber media dan pemerintah, wilayah Desa Bumiharjo menjadi salah satu dari 53 desa di Kabupaten Kebumen yang akan terdampak oleh pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Cilacap. Proyek Strategis Nasional ini diproyeksikan akan melintasi sebagian wilayah desa.

Kehadiran jalan tol ini membawa dua sisi mata uang. Di satu sisi, ia menjanjikan terbukanya aksesibilitas yang akan memperlancar distribusi hasil bumi, terutama komoditas hortikultura seperti semangka dan melon, ke pasar yang lebih luas. Konektivitas yang lebih baik juga berpotensi mendatangkan lebih banyak wisatawan ke kawasan pantai. Namun, di sisi lain, proyek ini juga membawa tantangan terkait pembebasan lahan, perubahan lanskap, dan potensi pergeseran mata pencaharian warga.

Pemerintah Desa dan masyarakat Bumiharjo kini berada dalam posisi krusial untuk beradaptasi dan mengelola perubahan ini. Menurut Bapak Aris Hargiantara, S.E., salah seorang tokoh yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa, partisipasi aktif warga dalam setiap tahapan, mulai dari musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes) hingga proses sosialisasi proyek nasional, menjadi kunci agar pembangunan dapat berjalan selaras dengan aspirasi lokal.

Arah dan Prospek Masa Depan

Desa Bumiharjo, Kecamatan Klirong, merupakan representasi dari desa pesisir Jawa yang kaya akan potensi namun juga dihadapkan pada tantangan zaman. Kekuatan utamanya terletak pada tanah subur yang menjadikannya lumbung hortikultura dan pesisir Samudra Hindia yang menawarkan harapan dari sektor pariwisata dan perikanan.

Masa depan Desa Bumiharjo akan sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam menyeimbangkan tiga pilar utama: mempertahankan produktivitas sektor pertanian sebagai fondasi ekonomi, mengembangkan potensi pariwisata secara berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta mengelola dampak dari pembangunan infrastruktur skala nasional secara bijaksana. Dengan perencanaan yang matang dan partisipasi seluruh elemen masyarakat, Desa Bumiharjo memiliki peluang besar untuk bertransformasi menjadi desa yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera tanpa harus kehilangan identitas agraris dan maritimnya.